Sejak bangkitnya pola pikir bangsa untuk
menentang penjajahan di bumi Indonesia para tokoh bangsa pendahulu telah
berupaya untuk melepas belenggu penderitaan, kebodohan dan kemiskinan. Dari
adanya belenggu itulah para tokoh bangsa, pemuka agama, tokoh masyarakat,
pemuda cendikiawan pada masa itu berusaha membuka mata hati bangsa Indonesia
dengan mendirikan lembaga pendidikan melalui kegiatan-kegiatan pemberantasan
buta hurup, pengkajian ilmu keagamaan dan pengetahuan umum untuk dapat melepas
belenggu penjajahan dan merebut kemerdekaan.
Begitu pula dengan masyarakat Sungai Luar
Kecamatan Batang Tuaka, khususnya warga Parit 5 Sungai Luar, setelah
dinyatakannya Kemerdekaan Indonesia, maka bangkitlah tokoh-tokoh agama,
masyarakat, dan pemikir pendidikan, untuk mengembangkan ilmu yang dimiliki mereka
kepada warga masyarakat agar terlepas dari kebodohan dan kemiskinan setelah
berabad-abad dijajah oleh bangsa lain.
Maka pada tahun 1955 Tokoh masyarakat dan
pemuka agama menidirikan pendidikan pemberantasan buta hurup dengan fasilitas
yang sangat sederhana. Seteleh beberapa kurun waktu kemudian sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kegiatan pendidikan terus
dikembangkan sampai pada tanggal 1 Januari 1974 kegiatan pendidikan ini resmi
didirikan bangunan sendiri oleh masyarakat dengan tenaga pendidik bapak KH.
Abd. Wahab, Jamhari Saman, Hj. Zuriah Ali, dkk. Pendidikan yang diselenggarakan
disini masih dalam bentuk pendidikan non formal.
Melihat kenyataan dan kondisi yang ada,
disamping meledaknya pertumbuhan pendududk dan tuntutan kehidupan yang lebih
layak, serta untuk memenuhi standar pendidikan yang berlegalitas dimata
pemerintah dan hukum, maka atas prakarsa bidang pengembang pendidikan dan
pengajaran, pengurus madrasah mengajukan penerbitan Piagam Madrasah jenjang
Madrasah Ibtidaiyah. Atas Nama Menteri Agama, Kepala Kantor Wilayah Departemen
Agama Propinsi Riau menerbitkan piagam madrasah sebagai hak atas operasional
madrasah dengan nomor piagam F/II/8/1980 tanggal 1 Juli 1980. Setelah beberapa
tahun telah menamatkan lulusan madrasah ibtidaiyah, oleh dorongan orang tua
wali murid menginginkan anaknya melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi
khususnya tingkat lanjutan pertama yakni Madrasah Tsanawiyah, maka pihak
pengurus madrasah bermusyawarah dengan wali murid dan tokoh setempat untuk
membangun dan menyelenggarakan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah tepatnya pada
tanggal 1 Juli 1992. Dengan semangat dan kerja keras bersama maka pada tahun
pelajaran 1992/1993 Proses belajar mengajar untuk kelas I (satu) sudah bisa
berjalan dengan baik walau hanya memakai gedung Madrasah Ibtidaiyah untuk
sementara. Pada tahun kedua yaitu Tahun Pelajaran 1993/1994. Madrasah
Tsanawiyah Nurul Huda mendapat Piagam
Izin Operasional Nomor : F/III/PP.03.2/08/1993 Tanggal 24 September 1993.
Setelah Perkembangan zaman dan banyaknya Lulusan dari Madrasah Ibtidaiyah serta
dari dorongan orang tua wali murid untuk meminta pihak madrasah membangun Madrasah Tsanawiyah pada Lingkungan Pondok Pesantren Nurul Huda, dengan Alasan
sebagai berikut :
1. Jauhnya
jarak ibu kota Kabupaten yang ada SMP/MTsN dari tempat tinggal masyarakat
lulusan MI
2. Keterbatasan
Biaya Pendidikan untuk sekolah ke Sekolah Negeri yang ada di Kabupaten
3. MTs.
Nurul Huda Parit 5 Sungai Luar dapat menampung Lulusan MI dalam bentuk
pembinaan Pendidikan Formal dan Non formal dengan system pesantren dan berasrama.
4. Keterjangkauan
hubungan komunikasi orang tua
5. Guru
cukup memadai, terutama bidang pendidikan agama.
6. Lahan
yang cukup luas
7. Gedung
belajar bisa dibangun dengan swadaya masyarakat
8. Masih
kuatnya rasa kekeluargaan dan gotong royong masyarakat sekitar dan kerjasama
orang tua wali murid.
Dari
Latar belakang dan alasan ditas maka pada tanggal 1 Juli 1992 dibangunlah
Lembaga Pendidikan yang bernama Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Parit 5 Sungai
Luar dipimpin oleh Ibu Dra. Syarifah sejak Tahun 1992 s/d 1993, dan dengan
Jumlah Siswa Pertama Kelas I Tahun Pelajaran 1992/1993 berjumlah sekitar 75
Siswa. Kemudian Kepemimpinan dilanjutkan oleh Bapak Muhammad
Aini pada tahun 1994 s/d 2005. mengawali Lulusan Pertama Pada Tahun Pelajaran 1994/1995
sebanyak 50 Siswa. Setelah Wafatnya Bapak Muhammad Aini sebagai Kepala Madarsah
Tsanawiyah, Kepemimpinan
digantikan oleh Bapak Khairani, S.Pd.I., M.Pd (2005-2016) dan Kepemimpinan sekarang di pimpin oleh Bapak Phadli, S.Pd.I.
0 komentar:
Posting Komentar